Pada hari Sabtu, tanggal 16 September 2017, sekitar 150 orang massa melaksanakan unjuk rasa di depan Mako Lanal Tg Balai Asahan. Mereka adalah sekelompok warga nelayan yang menuntut kepada Lanal Tg Balai Asahan agar segera melepaskan kapal dan saudara mereka yang di tahan Lanal TBA beberapa hari yang lalu. Tampak beberapa warga yang unjuk rasa adalah ibu-ibu yang membawa anak bayi dan anak kecil dalam aksi unjuk rasa. Beberapa perwakilan warga akhirnya bersedia melakukan dialog dengan pihak Lanal yang diterima langsung oleh Danlanal TBA Letkol Laut (P) Bagus Badari Amarullah, S.E. Setelah beberapa jam dilaksanakan dialog antara beberapa perwakilan dengan pihak Lanal tapi tidak menghasilkan kesepakatan akhirnya perwakilan tersebut kembali ke kerumunan warga yang telah menunggu di luar Penjagaan Mako Lanal TBA.
Karena semakin lama para pengunjuk rasa semakin anarkis akhirnya pihak Lanal menurunkan satu pleton PHH untuk menghalau massa dan bantuan kendaraan PMK akhirnya pengunjuk rasa dapat di bubarkan. Aksi unjuk rasa tersebut adalah simulasi PHH dari materi yang diujikan oleh Tim Penilai Lanal Teladan tingkat Mabesal yang terdiri dari beberapa bidang, diantarannya bidang Opslat, Matlog, Pers dan Kebersihan.
Disamping PHH, ada beberapa materi lainnya yang juga di nilai diantaranya kebersihan, administrasi, kecakapan bahari, pertahanan pangkalan, PBB dan masih banyak aspek lainnya yang dinilai. Pada tahun 2017 ini, Pangkalan TNI AL Tg Balai Asahan (Lanal TBA) masuk nominasi Lanal Teladan tingkat Mabesal mewakili Koarmabar bersama dengan Lanal Babel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar